Dari Mana Datangnya Flora di Bukit Tidar?

Dari Mana Datangnya Flora di Bukit Tidar?

Januari 21, 2023 0 By Kusfandiari MM Abu Nidhat

Estuman Kusfandiari MM Abu Nidhat

Bukit Tidar bukit besar di tengah Kota Magelang, berlokasi di Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan. Menuju ke lokasi, Anda harus ke terminal lama Magelang, di Jalan Jendral Sudirman, atau Jalan Ikhlas. Pintu masuk lokasi wisata di bagian belakang Terminal Tidar lama. Anda bisa menggunakan kendaraan (minibus) hingga pintu masuk gerbang pendakian. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, dikenankan tiket masuk sebesar tiga ribu rupiah per orang.

Jarak yang ditempuh untuk sampai ke puncak sekitar satu setengah kilometer menaiki tangga yang sudah rapi dengan pegangan besi di kanan-kiri. Anda hanya menghabiskan waktu 45 hingga 60 menit menuju ke puncak, semakin banyak beristirahat akan semakin lama sampai di puncak. Terdapat sejumlah pos peristirahatan yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk beristirahat hingga berselfie ria. Karena jika berkunjung di pagi hingga siang hari, akan terlihat pemandangan yang menakjubkan dari sisi-sisi kerapatan pohon pinus. Ada pos favorit wisatawan, karena dari pos tersebut bisa dimanfaatkan untuk membidik indahnya Kota Magelang di balik pepohonan pinus Bukit Tidar.

Selain terkesan sakral, pepohonan di bukit ini bermanfaat sebagai paru-paru Kota Magelang. Banyak pepohonan tua berjajar rapat yang menjaga Kota Magelang tetap sejuk dan segar. Sesampai di atas bukit, terdapat dataran yang cukup luas. Terdapat kursi-kursi di sekelilingnya untuk bersantai. Juga terdapat spot puncak yang bisa dimanfaatkan untuk menikmaati indahnya matahari terbit di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Itu kalau sudah sampai di puncak menjelang shubuh. Jika sudah siang atau malam pengunjung tetap bisa melihat indahnya Kota Magelang dari ketinggian, yaitu tepatnya dari atas tugu Akademi Militer.

Bukit besar ini sejak bertahun-tahun lamanya menjadi pusat pelatihan taruna-taruna Akademi Militer, oleh karena itu di paling puncak terdapat tugu besar Akademi Militer.

Pada tanggal 11 November 1957 Akademi Militer didirikan. Sejak berdirinya akademi ini, seluruh personel terlibat dalam penyelenggaraan rebosiasi dengan menanam beragam pohon di kawasan Bukit Tidar. Oleh sebab itu sepatutnya kita menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bahwa Akademi Militer merupakan perintis reboisasi dan pemegang inisiasi penghijauan di area Bukit Tidar. Sebelumnya kawasan ini tergolong “gundul” karena belum banyak tumbuhan besar dan  rindang. Dalam sejarah perjuangan bangsa, Bukit Tidar berperan penting. Di Lembah Tidar, terdapat Akademi Militer sebagai kawah pendidikan candradimuka yang mencetak pemimpin bangsa dan perwira pejuang sapta marga.

Dari mana datangnya 110 flora yang tumbuh di Bukit Tidar?  Bukit Tidar dipenuhi pepohonan tua yang rapat, banyak ditumbuhi pohon pinus, pohon salak, dan pohon beringin besar yang terlihat sangat tua. Sejumlah 110 flora adalah jenis tumbuhan yang sengaja ditanam saat reboisasi (vegetasi nonalami) pada tahun 1960-an maupun yang tumbuh secara alami, diketahui ada 52 jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman pangan, tanaman hias, tanaman obat, dan bahan baku industri. Dan dari 52 jenis tanaman yang dimaksud, ada 10 jenis tumbuhan sudah dimanfaatkan warga setempat.

Adapun vegetasi nonalami yang dimaksud, seperti khaya, kecrutan, mahoni, dan pinus. Hingga sekarang pepohonan tersebut masih banyak yang kokoh berdiri. Terdapat 32 jenis tumbuhan yang tumbuh secara alami. Jika dihitung hingga sekarang (2023), pohon-pohon yang dimaksud sudah berusia 60-70 tahun, bahkan ada yang lebih, terhitung sudah sangat tua. Juga banyak ditumbuhi salak, dan beringin. Sejak saat itu dan selama pertumbuhannya hingga saat ini, ekosistem Bukit Tidar terbentuk. Ekosistemnya memiliki banyak kelebihan. Salah satu di antaranya  terbentuk vegetasi multistrata (mulai pohon dewasa, pohon muda, anakan, dan tumbuhan bawah).  Keanekaragaman tumbuhan pun mulai mengalami peningkatan. Sebagaimana hutan (keanekaragaman hayati) pada umumnya, suasana di area ini terasa sangat sunyi dan alami. Ada semacam keabadian yang terbentang.

Gunung Tidar memiliki tinggi sekitar 503 meter mdpl. Badan Pusat Statistik Kota Magelang menyebutkan Tinggi Wilayah di atas permukaan laut (dpl) menurut Kecamatan di Kota Magelang, sebagai berikut.

KecamatanIbukota KecamatanTinggi …. meter di atas permukaan laut
Magelang Selatan Tidar Selatan  337,00 
Magelang Tengah Cacaban  370,00 
Magelang Utara Kramat Selatan  377,00 
Kota Magelang Magersari  354,17 

Berdasarkan data tersebut di atas, Bukit Tidar berada di Kecamatan Magersari, maka tinggi Bukit Tidar adalah (503-354,17) meter atau sama dengan 148,83 meter. Dalam arti, pengunjung yang datang mulai pintu gerbang melakukan pendakian hanya sepanjang tidak lebih dari 150 meter dengan kemiringan sehingga jalan bertangga dibangun berkelok-kelok mengikuti kontur bukit, pendakian yang ringan terlebih telah dibangun 474 anak tangga, namun ternyata bila diukur bisa mencapai 1,5 kilometer karena ada bagian-bagian yang tidak bertangga sebagai jalan penghubung.

Sebagaimana pendakian pada umumnya dan tidak memandang ketinggian, pendakian haruslah dilakukan dengan hati-hati. Para pengunjung mesti mematuhi SOP (standar operasional pelaksanaan) dan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja). Meski tidak harus disampaikan secara rinci, tidak berlebihan bahwa aturan semacam harus disampaikan dan dipahami oleh para pengunjung.

Bukit Tidar memiliki banyak fungsi. Salah satunya adalah fungsi konservasi. Ada sejumlah (sedikit-dikinya delapan genus) pohon langka, yaitu : cendana (Cendana album), gowok (Syzygium polycephalum), kecrutan (Spathodea campanulata), khaya (Khaya grandifolia), kemiri (Aleurites moluccana L. Wild.), mundu (Garcinia dulcis), nagasari (Palaquium rostratum, Miq. Burck), dan namnaman (Cynometra cauliflora). Karena sudah jarang ditemukan, pepohonan ini menambah keanekaragaman hayati sekaligus sebagai koleksi.

Demikian hasil survai singkat yang bisa dilakukan oleh Guru Galib yang didampingi tokoh setempat Bapak Margi Husada (disamarkan karena tidak berkenan disebutkan nama aselinya).

Dari Kemiri-Magelang dilanjutkan di Pangkur-Ngawi, 20230115.14440622.15.32 Penulis tinggal di Pangkur, Budayawan, di GPMB Ngawi sebagai Penasihat.