Dari Mana Datangnya Air Kelapa?

Januari 18, 2023 0 By Kusfandiari MM Abu Nidhat

Estuman Kusfandiari MM Abu Nidhat

Air kelapa berasal dari air, zat hara, dan mineral (selanjutnya disebut cairan) yang ada di dalam tanah yang diserap oleh akar dengan proses osmosis untuk kemudian dibawa pada bagian atas pohon kelapa melalui pembuluh xylem. Cairan yang dibawa melalui pembuluh xylem tersebut kemudian akan membentuk jaringan endosperm cair. Endosperm cair inilah yang mengendap menjadi cairan endocarp dan menjadi daging buah kelapa yang berwarna putih, sedangkan sisa endosperm cairnya menjadi air kelapa.

Osmosis adalah perpindahan molekul terlarut melalui selaput semipermiabel dari cairan encer ke cairan pekat atau dari bagian berkonsentrasi pelarut rendah ke bagian berkonsentrasi pelarut tinggi.

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair pada pembuluh atau celah kecil atau pori-pori kecil. Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Cairan tinta yang tumpah mudah diserap dengan kapur tulis atau kertas isap (kertas tisu)

2. Dinding batu bata menjadi basah saat musim hujan karena air dari tanah merembes ke atas

3. Naiknya minyak tanah melalui sumbu dalam lampu minyak tanah, sehingga ujung sumbu dapat dinyalakan

4. Naiknya air tanah dari akar ke daun melalui pembuluh kayu

5. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga ujung-ujung sumbu kompor dapat dinyalakan

Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang berkapiler untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di luar pembuluh. Daya kapilaritas dipengaruhi oleh gaya kohesi dan gaya adhesi.

Demi kelangsungan hidup, tumbuhan membutuhkan cairan yang diserap oleh akar dari tanah lalu diangkut hingga ke daun. Tumbuhan tidak memiliki pompa seperti jantung yang dapat menekan air hingga sampai dahan tertinggi. Pada tumbuhan tingkat tinggi seperti spermatophyta, pengangkutan air dilakukan di dalam pembuluh tanaman.

Proses masuknya cairan ke tumbuhan berawal dari pengangkutan cairan dari dalam tanah diserap oleh rambut akar. Dari dalam tanah, cairan memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele. Dari stele, cairan melalui xylem, sampai tiba di daun pada dahan tertinggi. Cairan yang diserap oleh akar harus sampai ke dahan tertinggi yang terkadang tinggi dahan mencapai lebih dari 10 meter.

Terdapat empat faktor yang memengaruhi sampainya air, zat hara, dan mineral hingga ke dahan tertinggi, yaitu: tekanan akar, daya kapilaritas batang, daya hisap daun, dan penguapan.

Selain menyegarkan tenggorokan, air kelapa (Cocos Nucifera) bermanfaat untuk kesehatan tubuh, antara lain : menurunkan berat badan, bisa mencegah muntah-muntah, mengobati dehidrasi, antibakterial dan membunuh  bakteri  penyebab infeksi dalam tubuh. Kandungan potasium, sodium, elektrolit, kalsium, vitamin C dan mengandung Lauric Acid serupa dalam asi (air susu ibu) yang dibutuhkan dalam masa kehamilan.

Mineral murni dan elektrolit yang dikandungnya sangat baik untuk mempercepat metabolisme dalam tubuh dan menghasilkan energi yang dapat digunakan pada saat berolahraga untuk membakar kalori,  dan dapat membuat kulit menjadi lembab, bersih dan lembut.

Guru Galib memandang bahwa pohon kelapa tidak pernah menyadari mekanisme dan metabolisme yang ia alami dan menghasilkan air kelapa dan daging buah. Pohon kelapa dan air kelapa yang dibahas tersebut di atas merupakan ayat kauniyah yang dalam hal ini Allah menjaga dan memelihara jagad raya secara terus-menerus. Ayat-ayat kauniyah yang ada sewaktu-waktu bisa kita pelajari. Sedangkan ayat qauliyah, di antaranya sebagai berikut.

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Terjemahan

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS Ali Imran 3:191).

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ ﴿ ٣٨

wamaa khalaqnaa alssamaawaati waal-ardha wamaa baynahumaa laa’ibiina

[ QS Ad-Dukhan  44:38] Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.

مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿ ٣٩

maa khalaqnaahumaa illaa bialhaqqi walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna

[ QS Ad-Dukhan  44:39] Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Berulang kali, Allah mengingatkan kita akan kasih sayang-Nya, seperti tersebut dalam QS Ar-Rahman (sebanyak 31 kali pengulangan klausa : “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”). Inilah teguran kasih sayang, yang semoga saja kita kelak jadi manusia yang bermanfaat dan semakin bermanfaat.

Di antara sedemikian banyak ayat Allah yang bersifat ‘ainiyah  (kasat mata) adalah pohon kelapa. Untuk meningkatkan kualitas kepribadian kita, selayaknya kita belajar dari tamsil pohon kelapa : seluruh bagian yang dimiliki pohon kelapa bermanfaat bagi kehidupan manusia, mudah beradaptasi dan tidak merusak habitat disekitarnya, akar pohon kelapa mewarnai air di sekitarnya, namun menjanjikan kesegaran dan kesehatan, air buah kelapa penghilang haus dan obat bagi manusia, pohon kelapa bersifat mandiri dalam menjalani kehidupan, lambang kerinduan yang selaras dengan tembang “nyiur melambai“ : analogi kerinduan kita sebagai hamba yang berusaha mengabdi dan berbakti kepada Allah Pemelihara Jagad Raya.  Sebagai khalifah di muka bumi untuk menjadi rahmatan lil ‘aalamiin, yang seyogyanya hadir menjadi pribadi ‘arif dan ta’awun untuk jagad raya, dan bukan hadir untuk mengkhianti kekhalifahan.

 Dari mana datangnya air kelapa? Semoga penjelasan tersebut di atas bisa semakin meningkatkan iman dan taqwa kita bahwa segala yang ada di jagad raya ini disediakan untuk dimanfaatkan oleh kita sebagai khalifah di muka bumi tentu dengan kearifan lokal.

In sya’a Allah.

Kemiri-Magelang, 20230111.14440718.04.07

Penulis tinggal di Pangkur, Budayawan, di GPMB Ngawi sebagai Penasihat.