Keajaiban Angka 1310

Keajaiban Angka 1310

Desember 31, 2022 0 By Kusfandiari MM Abu Nidhat

Estuman Kusfandiari MM Abu Nidhat

Pengembaraan Guru Galib pun sampai ke kimia dan fisika, meski ia tidak pintar, ia nekad juga beranjangsana. Sesampai di kelas kimia, dibacanya bahwa atom-atom dengan orbital atom terisi atau setengah terisi adalah yang paling stabil. Contohnya, gas mulia memiliki orbital atom yang terisi adalah yang paling stabil dari semua unsur. Dalam kasus atom, jumlah elektron dalam orbital atom menentukan stabilitas. Dengan jumlah total elektron dalam kulit elektron yang terisi 2, 10, 18, 36, 54, dan 86 akan terbentuk atom yang stabil. Angka inilah yang disebut angka ajaib. Di mana letak ajaibnya? Ia terima begitu saja. Meski tidak paham, ia terus membacanya bahwa unsur yang stabil membutuhkan sejumlah besar energi untuk bereaksi dengan unsur lain, dan itulah sebabnya gas mulia adalah yang paling tidak reaktif.

Sesampai ke inti, ia mendapat penjelasan bahwa bahwa inti sejumlah atom memiliki jumlah nukleon tertentu (proton atau neutron) jauh lebih stabil daripada inti lainnya. Inti atom tersebut memiliki energi ikat rata-rata relatif lebih tinggi per nukleon sehingga dinilai lebih stabil terhadap peluruhan nuklir. Tahu-tahu ia masuk ke ranah fisika nuklir. Disebutkan bahwa angka ajaib mengacu pada jumlah nukleon (baik proton atau neutron) yang sedemikian rupa sehingga mereka tersusun menjadi kulit yang lengkap di dalam inti atom. Tujuh angka ajaib terkenal, yaitu 2 (helium), 8 (oksigen), 20 (kalsium), 28 (nikel), 50 (timah), 82 (timbal), dan 126 (unbihexium hipotetis). Angka 2, 8, 20, 28, 50, dan 82 adalah angka yang sesuai dengan jumlah proton, sedangkan 126 adalah satu-satunya angka ajaib yang diketahui terkait dengan neutron. Makin membingungkan saja.

Kemudian Guru Galib meloncat ke bidang matematika. Ia menemukan keajaiban angka 1, yaitu munculnya sifat kuadrat dari bilangan yang tersusun hanya oleh angka 1, sebagai berikut. 

112       = 121

1112     = 12321

11112     = 1234321

111112   = 123454321

1111112 = 12345654321

Jika kuadrat ini diteruskan, maka kita akan menemukan pola tertentu yang ditentukan oleh banyaknya angka satu yang menyusun bilangan tersebut, yang berada di posisi tengah sebagai palindrom (di bolak-balik sama).

Lalu kalau sudah mengembara ke mana-mana, Guru Galib kembali ke persoalan awal, terkait dengan judul. Apa istimewanya angka 1310. Misalnya, angka 1310 jika dibagi 10, hasilnya 131 yang  tidak termasuk bilangan prima, karena bisa dibagi 3. Artinya tidak tergolong istimewa.

Jalan berpikir Guru Galib mengarah kepada esai sebelumnya, yakni terkait dengan komposisi fermentasi sampah bahan pangan rumah tangga yang menghasilkan cairan eco-enzym. Komposisinya 1:3:10 untuk gula merah atau molases 1 kilogram, limbah bahan pangan 3 kilogram, dan air 10 liter. Bilangan 1310 hanyalah jembatan keledai untuk memudahkan ingatan bagi warga kota yang berkutat membuat cairan eco-enzym.

Bilangan 1310 tidak ada kaitannya dengan bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi, seperti Rajaampat, Simpanglima, Tigaraksa, Kelapadua, Simpangtiga Karangasri, dan lain-lain dan sebagainya.

Agar tampak ilmiah, Guru Galib mengutip pendapat Alwasiah (2000:57) : Bahasa pada hakekatnya merupakan cerminan pola pikir para penuturnya yaitu pelaku sosial dan unsur budaya. Bahasa bukan hanya institusi yang langsung dialami manusia, tetapi bahwa setiap institusi sosial mesti dibangun pada keteraturan bahasa. Artinya bahwa berbahasa membutuhkan keteraturan baik dalam pemakaian secara lisan maupun tulisan. Di kalangan remaja pun ternyata ada semacam “keteraturan” dan mengalami perkembangan. Bahasa gaul dan bahasa prokem merupakan contohnya. Juga munculnya penggunaan bilangan dalam pembentukan kata dalam bahasa tulis. Sebagai kata “baru“, kata ini sering dipergunakan dalam ragam tulis saat chatting di aplikasi WhatsApp, yang sifatnya nonformal. Misalnya, tulisan : /k21/ di baca /kak two one/, /ka1/ dibaca /kawan/, /ber2an/ dibaca /berduaan/, /7an/ dibaca /tujuan/, /4mal / dibaca /formal/, /man3/ dibaca /mantri/, /t4/ dibaca /tempat/ dan lain-lain dan sebagainya.

Kolaborasi penggunaan angka ini juga menyebabkan munculnya penulisan (pemesanan) nomor kendaraan yang tadinya berupa nomor kendaraan yang bermakna sebagai nomor kendaraan biasa, kini berfungsi meluas, nomor yang memiliki nilai unik dan estetis. Misalnya plat yang bernomor: AD41BU (ADA IBU), B420NG (BARONG), B10LA (BIOLA), B30L (BEOL), D6161T (DIGIGIT), D454R (DASAR), G1LA (GILA), L38AY (LEBAY), L4DY (LADY), M30NG (MEONG), S161T (SIGIT), S21KU (SRIKU), W471K (WAJIK), W421H (WARIH). (Mohon maaf, penyebutan plat nomor ini bersifat random, tidak ada maksud macam apapun, kecuali hanya sebagai contoh).

Bisa diduga kata-kata “baru” tersebut di atas, berawal dari para remaja yang ingin tampil beda atau merupakan sandi yang hanya orang tertentu yang bisa “membacanya”. Munculnya pembentukan dan penggunaan kata “baru” tersebut bisa disikapi dari dua sudut, ibarat mata uang yang dapat dilihat dari dua sisi yaitu, sisi positif dan negatif. Dari sisi positif, dapat dipahami bahwa  remaja mengalami kemajuan, kreatif ingin menemukan hal-hal baru, khusus dalam hal bahasa. Dari sisi negatif, selain plat nomor polisi, kombinasi huruf dan angka yang mengganti posisi kata formal menunjukkan kemalasan, malas menulis kata-kata secara lengkap, menerapkan singkatan yang tidak lazim dan menjadi bersifat rahasia. Terlebih dikhawatirkan kebiasaan ini akan terbawa manakala mereka membuat karya tulis ilmiah yang harus menggunakan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar.

Sedangkan bilangan 1310 lebih mengarah kepada sandi /BIO/ di mana para pelaku (relawan dan pemanfaat) cairan lindi, cairan eco-enzym, dan sebagainya bersemangat untuk mengelola /BIO/ yang dimaksudkan sebagai /hidup/ dan /kehidupan/.

Guru Galib berharap tim relawan produsen cairan ecoenzym bisa memesan dan menggunakan plat nomor B1310xxx (Jakarta), D1310xxx (Bandung), F1310xxx (Bogor), L1310xxx (Surabaya), BK1310xxx (Medan), W1310xxx (Gresik dan Sidoarjo), W1310xxx (Mojokerto), S1310xxx (Jombang). Di Surabaya terdapat aturan plat nomor polisi. Misalnya L1310F tercatat di Samsat Surabaya Timur, L1310M tercatat di Samsat Surabaya Selatan, L1310T tercatat di Samsat Surabaya Pusat dan Surabaya Utara, L1310Z tercatat di Samsat Surabaya Barat. Jika menggunakan plat nomor L1310I, L1310O, dan L1310U kendaraan telah dimutasi dari daerah lain. Kemudian kendaraan dengan kombinasi angka plat nomor 2000 – 6999 dipakai untuk kendaraan roda dua (sepeda motor). Dengan demikian plat-plat nomor yang disebutkan di atas merupakan kendaraan roda motor atau sepeda motor. (Mohon maaf, jika terjadi perubahan aturan, hal ini semata-mata penulis mengambil contoh dari aturan sebelumnya.)

Bagaimana tim relawan berminat untuk memburu nomor-nomor “unik” tersebut?

Pangkur-Ngawi, 20221231.14440607.15.01 Penulis tinggal di Pangkur, Budayawan, di GPMB Ngawi sebagai Penasihat.